Gervonta Davis belakangan menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar tinju dunia, terutama setelah hasil imbang yang ia raih melawan Lamont Roach Jr. dalam perebutan sabuk juara kelas ringan WBA di Barclays Center pada Minggu (2/3/2025) WIB. Banyak pihak berpendapat bahwa Davis seharusnya kehilangan sabuk juara tersebut, mengingat di ronde sembilan, ia sempat terjatuh dan berlutut, namun wasit tidak menganggapnya sebagai knockdown. “Keputusan wasit yang tidak menghitungnya sebagai knockdown sangat disayangkan,” ujar salah satu komentator dalam pertandingan itu.
Namun, meskipun keputusan tersebut kontroversial, Davis berhasil mempertahankan rekor tak terkalahkannya, kini menjadi 31-0 dengan 28 kemenangan KO. Namun, kali ini kita tak akan membahas pertarungan itu lebih lanjut. Ada satu hal menarik yang patut untuk dibahas, yaitu asal-usul julukan “Tank” yang melekat pada dirinya.
Asal-usul Julukan “Tank” untuk Gervonta Davis
Julukan “Tank” diberikan kepada Davis oleh salah satu pelatihnya, dan julukan ini menjadi lebih dari sekadar nama panggilan. Julukan tersebut merepresentasikan gaya bertarung Davis yang sangat agresif, kuat, dan tanpa kompromi—mirip dengan sebuah tank yang maju dengan kekuatan penuh. Sejak awal karirnya, Davis telah menunjukkan dominasinya di berbagai kelas tinju, mengalahkan lawan-lawannya dengan KO yang luar biasa. Setiap pertarungannya selalu dinantikan oleh penggemar tinju, yang ingin menyaksikan aksi “Tank” yang penuh tenaga dan spektakuler.
Bagi Gervonta Davis, “Tank” bukan sekadar julukan biasa, melainkan bagian dari identitas dirinya di atas ring. Ia menjadi simbol dari kekuatan, keteguhan hati, dan tekad yang tak tergoyahkan. Sebagai “Tank,” ia terus melaju tanpa henti, meraih kemenangan demi kemenangan, dan tetap menjadi salah satu petinju paling ditakuti di dunia.
Artikel Terkait : https://teamromany.com/