https://teamromany.com/ London, Inggris – Kekalahan kontroversial Daniel Dubois dari Oleksandr Usyk masih menyisakan perdebatan, terutama terkait pukulan rendah yang dilepaskan Dubois. Meskipun demikian, promotor Dubois, Frank Warren, meyakini bahwa kekalahan tersebut justru menempa mentalitas petinjunya dan menjadikannya lawan yang lebih berbahaya jelang laga ulang.
Kilas Balik Pertarungan Pertama Usyk vs Dubois
Dalam pertemuan pertama, Dubois memang terlihat kesulitan menghadapi Usyk, namun sempat mengejutkan dengan pukulan rendah yang membuat Usyk membutuhkan waktu untuk memulihkan diri. Setelah kembali bertarung, Usyk tampil lebih agresif dan berhasil menghentikan Dubois pada ronde kesembilan melalui pukulan jab keras yang diikuti dengan hitungan wasit.
Trauma Kekalahan Jab dan Kebangkitan Dubois
Kekalahan dari Usyk bukanlah kali pertama Dubois menyerah setelah menerima jab keras. Pada tahun 2020, saat menghadapi Joe Joyce, Dubois mengalami patah tulang orbital yang menyebabkan pembengkakan parah pada mata kirinya. Di ronde kesepuluh, jab keras Joyce kembali memaksa Dubois untuk menerima hitungan wasit.
Namun, pasca kekalahan dari Usyk, Dubois menunjukkan resiliensi yang luar biasa. Ia berhasil merebut gelar IBF dan mengukuhkan posisinya sebagai salah satu petinju kelas berat elite. Kemenangan beruntun atas nama-nama besar seperti Jarrell Miller, Filip Hrgovic, dan Anthony Joshua, semuanya melalui KO yang semakin cepat dan keras, menjadi bukti kebangkitannya.
Laga Ulang di Wembley dan Keyakinan Frank Warren
Kini, Dubois akan kembali menantang Oleksandr Usyk untuk gelar kelas berat yang tak terbantahkan di Stadion Wembley, London, pada 19 Juli mendatang. Frank Warren, promotor Dubois, sangat yakin bahwa anak asuhnya memiliki segala yang dibutuhkan untuk mengakhiri rekor tak terkalahkan Usyk (23-0, 14 KO). Warren bahkan berpendapat bahwa kekalahan KO dari Usyk di pertemuan pertama adalah fase penting yang membawa Dubois ke titik ini.
Perbedaan Karakter dan Mentalitas Bertarung
“Saya merasa dia membutuhkan ketangguhan itu,” ujar Warren dalam wawancara dengan BoxingScene. “Saya tidak bermaksud meremehkan… AJ [Anthony Joshua] adalah seorang pria jalanan, mirip seperti saya, dari tempat saya berasal, saya berasal dari daerah keras di London saat masih kecil. Ia adalah anak jalanan, Daniel bukan anak jalanan, ia dibesarkan di lingkungan di mana… sebagian besar anak-anak tahu bahwa mereka akan menjadi petinju dan mereka menjalani kehidupan seperti itu, mereka tidak berada di jalanan, mereka tidak melakukan hal-hal yang dilakukan oleh anak-anak lain di London dan sebagainya.”
Warren menyoroti perbedaan karakter antara Dubois dan Joshua saat berhadapan. Ia melihat Joshua mencoba mendominasi secara verbal, sesuatu yang tidak mempan pada Dubois. Warren membandingkannya dengan pertarungan Mike Tyson melawan Evander Holyfield, di mana Tyson yang terbiasa mengintimidasi lawan sebelum naik ring, kesulitan menghadapi mentalitas Holyfield. Warren percaya bahwa kekalahan dari Usyk telah membuat Dubois lebih tangguh secara mental.
Agresivitas Dubois Kunci Kemenangan
Dalam pertarungan terakhirnya melawan Joshua, Dubois menunjukkan keberanian dan agresivitas yang luar biasa. Meskipun sempat terluka, ia tidak menyerah dan justru melayangkan pukulan kanan balasan yang menghentikan Joshua. Warren yakin Dubois harus mempertahankan semangat agresif yang sama untuk mengalahkan Usyk.
“Ia harus maju dan menjadi bos dalam laga ini,” tegas Warren mengenai laga ulang yang akan datang. “Ia harus maju dan memaksakan diri, ia harus melakukan apa yang saya tahu bisa ia lakukan, ia harus maju dan menyerang sejak awal, dan ia harus maju, ia harus benar-benar menekan [Usyk].”