https://teamromany.com/ NOTTINGHAM, INGGRIS\ – Anthony Cacace meraih kemenangan TKO atas Leigh Wood pada ronde kesembilan untuk mempertahankan sabuk juara kelas bulu super IBO di Motorpoint Arena, Nottingham, Inggris, Minggu (11/5/2025) pagi waktu Indonesia bagian barat. Dalam pertarungan ini, Anthony Cacace hanya mempertaruhkan gelar IBO, setelah sebelumnya melepaskan gelar IBF miliknya pada Januari lalu.
Performa Dominan Cacace
Anthony Cacace, yang kini mencatatkan rekor 24 kemenangan, 1 kekalahan, dan 9 kemenangan KO, menunjukkan performa puncak dalam kariernya. Ia memaksa pelatih Wood, Ben Davison, untuk mengakhiri pertandingan setelah ronde kesembilan berjalan selama dua menit lima belas detik. Wood, dengan rekor 28 kemenangan, 4 kekalahan, dan 17 kemenangan KO, naik kelas dari kelas bulu, namun secara fisik tidak tampak lebih besar dari Cacace. Wood menunjukkan kekuatan dengan berat badan 58,9 kilogram, terus menekan maju di balik pertahanan rapat dan berupaya melayangkan pukulan keras.
Wood Kesulitan Menemukan Ritme
Namun, ketepatan waktu (timing) Wood tampak kurang optimal setelah absen selama 19 bulan dari ring. Sebagian besar pukulannya meleset. Cacace, yang berusia 36 tahun, memanfaatkan kondisi ini dengan menghukum Wood dan melesakkan jab kiri yang terlihat menyakitkan. Leigh Wood, yang juga berusia 36 tahun, kembali kesulitan di ronde kedua. Cacace terus menghujani Wood dengan pukulan, namun menjelang akhir ronde, Wood akhirnya berhasil mendaratkan pukulan kanan yang mengejutkan Cacace. Petinju asal Irlandia Utara itu tampak lega saat bel berbunyi beberapa detik kemudian dan menerima serangan tersebut saat kembali ke sudut ring masing-masing.
Intensitas Pertarungan Meningkat
Cacace meningkatkan intensitas serangan di ronde ketiga dan melayangkan dua pukulan keras ke arah tubuh Wood yang bergerak mundur ke tali ring. Wood merespons dengan baik dan mendaratkan pukulan kanan keras yang mengenai kepala Cacace. Cacace juga memberikan respons cepat dengan melesakkan jab ke wajah Wood, yang membuat petinju tuan rumah itu terhuyung mundur. Wood mulai menemukan jarak serang seiring berjalannya pertarungan, dan di ronde kelima, ia melancarkan serangan terbaiknya saat Cacace mendekat – sebuah hook kiri pendek. Cacace mampu menerima pukulan tersebut dengan baik dan kembali menyerang, mengakhiri ronde ini dengan berada di posisi yang lebih unggul.
Cacace Makin Mendominasi
Cacace semakin meningkatkan serangannya di ronde keenam dan mendaratkan serangkaian pukulan yang tampak melukai Wood. Meskipun demikian, dengan gaya khasnya, Leigh Wood membalas dengan serangan balik. Wood memulai ronde ketujuh dengan lebih bersemangat, namun Cacace mampu melancarkan serangan efektif dari posisi bertahan. Wood terus menekan maju dan mendaratkan pukulan kanan keras yang mengenai tengkorak Cacace. Cacace menggelengkan kepala sebagai respons dan membalas dengan pukulan kiri. Wood menjalani ronde terbaiknya dalam pertarungan ini di ronde kedelapan, terus menekan maju dan melesakkan dua serangan keras ke arah dalam yang memaksa Cacace bertahan. Menjelang akhir ronde, kedua petinju saling bertukar pukulan keras, bahkan mengabaikan bel tanda berakhirnya ronde demi mendaratkan satu serangan terakhir.
Wood Terluka, Davison Lempar Handuk
Memasuki ronde kesembilan, terlihat jelas bahwa Wood mulai merasakan dampak dari serangan Cacace. Kedua matanya mulai membengkak dan darah menetes dari hidungnya, namun semangat Wood untuk terus bertarung tidak surut. Akan tetapi, saat Wood mencoba melancarkan pukulan kanannya, ia langsung terkena pukulan kiri yang membuatnya goyah. Wood terhuyung-huyung di sekitar ring dan tanpa daya berusaha berpegangan pada Cacace agar tetap berdiri. Cacace kemudian melesakkan pukulan kiri yang membuat Wood terpental ke sisi lain ring dan terjerat tali ring. Cacace bergerak maju untuk menghentikan perlawanan Wood, namun dihentikan oleh wasit yang memutuskan bahwa itu adalah knockdown dan mulai menghitung Wood. Wood tampak terluka parah, dan Cacace menyadari hal itu. Segera setelah wasit menyelesaikan hitungannya, Cacace melancarkan pukulan terkuatnya dengan harapan mengakhiri pertarungan. Cacace terus menyerang Wood dari sudut ke sudut ring, dan dengan Wood yang tampak tinggal menunggu beberapa detik lagi untuk dihentikan, pelatihnya, Davison, akhirnya menyerah. Wood, yang mungkin saja memilih untuk mengakhiri kariernya setelah kekalahan telak ini, memastikan untuk menyampaikan terima kasih kepada para pendukung tuan rumah atas dukungan mereka selama kariernya.