https://teamromany.com/ LONDON – Petinju Aaron McKenna berhasil merobohkan mantan juara dunia Liam Smith sekaligus memperpanjang catatan kemenangannya menjadi 20 kali tanpa kekalahan. Kemenangan angka mutlak McKenna atas Liam Smith bisa dibilang menjadi contoh paling mengesankan dari seorang petinju yang terus berkembang.
Kemenangan Gemilang Aaron McKenna di Tottenham Hotspur Stadium
Petinju asal Monaghan, Irlandia ini tampil sangat baik, meraih kemenangan luar biasa di Tottenham Hotspur Stadium, London utara. Ia menang melalui keputusan bulat dan bahkan mencetak knockdown pada ronde ke-12 melalui pukulan ke arah badan. Penampilan ini menunjukkan kematangan “The Silencer” yang baru berusia 25 tahun, kini rekornya menjadi 20-0 (10 KO).
Masa Depan Smith Dipertanyakan, Pujian Layak untuk McKenna
Apakah kemenangan ini hanya menunjukkan potensi besar McKenna atau justru menandakan penurunan performa tak terhindarkan dari petinju asal Liverpool yang akan berusia 37 tahun pada bulan Juli mendatang, masih perlu dilihat. Namun, pujian sepenuhnya layak diberikan kepada McKenna atas kemenangan mengejutkan ini.
Respek Smith dan Jalannya Pertarungan
Smith, dengan rekor 33-5-1 (20 KO), memberikan penghormatan kepada McKenna saat bel berbunyi dan bertepuk tangan ketika skor dibacakan, yaitu 119-108, 117-109, dan 118-108. Meskipun pertarungan berakhir dengan keunggulan telak McKenna, kedua petinju saling bertukar pukulan di awal laga. Smith, yang bergerak maju dan berlindung di balik pertahanannya yang rapat, berusaha untuk tetap dalam jangkauan serang mencari celah. Sementara itu, McKenna yang lebih tinggi dan memiliki jangkauan lebih jauh efektif melancarkan jab dan pukulan kanan dari luar. Hidung petinju Irlandia itu berdarah pada ronde kedua, di mana McKenna sempat mengubah posisi menjadi southpaw (kidal) untuk beberapa saat. Suara dukungan dan instruksi dari keluarga kedua petinju terdengar jelas dari sisi ring, termasuk Stephen McKenna yang hadir bersama Paul, Stephen, dan Callum Smith.
Pertarungan Taktis dan Pergerakan McKenna yang Sulit Ditebak
Pertandingan ini berlangsung menegangkan. McKenna belum pernah bertinju di level atau panggung sebesar ini, dan Stadion Tottenham Hotspur mulai bergemuruh menyambut laga utama. McKenna terbukti menjadi target yang sulit, bergerak ke kiri dan kanan, menjaga jarak serangnya, dan membuat Smith terlihat kesulitan menemukan momentum untuk melancarkan pukulan.
Strategi Fergal McKenna di Sudut Ring
“Dia mencoba membaca waktu pergerakanmu, dia mencoba membaca waktumu dengan tangan kanannya,” kata Fergal McKenna, yang berada di sudut ring. Perubahan posisi yang konstan dan kemampuan McKenna yang sulit diprediksi dalam mengubah arah – sesuatu yang telah ia latih secara intensif di sasana di Los Angeles dan Las Vegas – membuat Smith frustrasi. McKenna terlihat semakin mulus permainannya pada ronde kelima. Smith juga mengalami luka di bagian atas mata kanannya akibat benturan kepala, namun, sekeras apa pun benturan itu, ia tidak menunjukkan keluhan.
McKenna Mendominasi Paruh Kedua Pertandingan
Smith seringkali terkecoh oleh pergerakan lincah McKenna. Pada ronde keenam, ritme dan arah pertandingan ini seolah sudah ditentukan. Smith tidak mampu melepaskan diri dari serangan lawan, dan meskipun beberapa pukulan berhasil ia daratkan, ia tidak mampu memberikan tekanan yang biasanya menjadi ciri khasnya. McKenna menampilkan berbagai taktik pada ronde kesembilan, bergerak ke kiri lalu melontarkan pukulan kanan, bergerak ke kanan lalu melontarkan pukulan kiri, serta menyerang Smith dengan dua pukulan kanan sebelum bel berbunyi. “Bisakah kamu memberikan dua ronde yang benar-benar kelas dunia?” tanya ayah McKenna sebelum ronde ke-11.