https://teamromany.com/ Ben Whittaker hanya memerlukan dua ronde untuk mengakhiri perlawanan Liam Cameron sekaligus membungkam keraguan para pengkritiknya. Sebuah pukulan kanan keras menghantam Liam Cameron tanpa ampun, merobohkan petinju asal Sheffield itu. Whittaker pun terus menyerang, memaksa wasit Howard Foster menghentikan pertandingan dan mengakhiri perseteruan antara Whittaker dan Cameron.
Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung selama 10 ronde tiga menit, sebuah isu yang menjadi pokok bahasan dalam rangkaian kejadian aneh selama pekan pertarungan yang melibatkan Cameron. Ia mengklaim telah menandatangani kontrak untuk bertarung 12 ronde, namun tim Whittaker bersikeras bahwa pertarungan akan berlangsung maksimal 10 ronde. Pada akhirnya, perdebatan tersebut terbukti tidak relevan.
“Seharusnya saya bertarung 12 ronde sekarang, bukan?” ujar Whittaker berseloroh. “Ini adalah kamp latihan terbaik dalam hidup saya, dan terima kasih kepada Andy Lee… Kalian telah menyaksikan Ben Whittaker yang sebenarnya.”
Ini menandai kolaborasi pertama mereka, dan untuk pertandingan debut mereka bersama, mereka menjadi bintang utama di Pulse Arena, yang merupakan bagian dari komplek Resorts World yang lebih besar di Birmingham. Cameron disambut sorak sorai di atas ring, di tempat yang seharusnya menjadi teritori musuh, sementara Whittaker, yang selalu menimbulkan pro dan kontra, diumumkan dengan cemoohan. Menyaksikan hal itu, mantan rekan setim Whittaker di Olimpiade, Frazer Clarke, menunjuk kedua pelipisnya dan memberi isyarat kepada Whittaker untuk fokus pada lawannya, bukan pada kebisingan penonton.
Whittaker juga terlihat sangat fokus sejak awal pertandingan. Jab-nya sangat akurat dan sesekali ia melontarkan pukulan kanan yang tepat sasaran. Cameron tampak meremehkan kekuatannya, namun Whittaker telah menyusun strategi dengan matang, dan kekuatannya bukanlah faktor utama; melainkan kecepatan dan kelincahannya.