https://teamromany.com/ Alasan Penolakan WBO – Gara-gara faktor Artur Beterbiev, Organisasi Tinju Dunia (WBO) secara resmi menolak permohonan Callum Smith untuk menjadi penantang wajib dalam perebutan gelar melawan juara kelas berat ringan Dmitry Bivol. BoxingScene mengonfirmasi bahwa WBO menampik permintaan resmi yang diajukan oleh Callum Smith, petinju dengan rekor 31 kemenangan (22 KO) dan 2 kekalahan asal Inggris, untuk menantang juara dunia kelas berat ringan versi WBA, IBF, dan WBO, Dmitry Bivol, yang memiliki rekor 24 kemenangan (12 KO) dan 1 kekalahan.
Argumentasi Callum Smith dan Keputusan WBO
Callum Smith, mantan pemegang sabuk juara kelas menengah super WBA dari Liverpool, berpendapat bahwa statusnya sebagai pemegang gelar WBO interim menempatkannya sebagai penantang wajib berikutnya untuk menghadapi Bivol. Logika ini diakui namun ditolak oleh WBO dengan alasan yang dianggap kuat, sebagaimana tercantum dalam keputusan empat halaman yang diperoleh BoxingScene.
Jalan Terbuka untuk Trilogi Bivol vs Beterbiev
Keputusan yang dikeluarkan pada hari Rabu ini membuka peluang bagi Bivol untuk bertarung melawan Artur Beterbiev, petinju dengan rekor 21 kemenangan (20 KO) dan 1 kekalahan, dalam pertandingan ulang ketiga (rubber match) yang dijadwalkan berlangsung pada musim gugur tahun ini. “Callum Smith, sebagai Juara Interim WBO, mempertahankan statusnya sebagai yang berikutnya untuk melakukan pembelaan wajib,” ujar ketua komite kejuaraan WBO, Luis Batista-Salas, kepada semua pihak terkait. “Namun, sesuai dengan Pasal 1(B)(4), Komite diberikan wewenang untuk memperpanjang jangka waktu pembelaan wajib demi alasan yang baik.”
Alasan Pemanjangan Waktu Pembelaan Wajib
“Komite menemukan bahwa trilogi Bivol/Beterbiev yang telah lama dinantikan merupakan alasan yang tepat untuk memperpanjang periode pembelaan wajib dalam situasi saat ini. Komite dengan ini menolak permintaan untuk memerintahkan pembelaan wajib oleh Dmitry Bivol terhadap Callum Smith saat ini.”
Perjalanan Karier Smith dan Latar Belakang Keputusan
Smith meraih gelar interim WBO kelas berat ringan (79,3 kilogram) setelah mengalahkan rekan senegaranya, Joshua Buatsi, yang sebelumnya tak terkalahkan dengan rekor 19 kemenangan (13 KO) dan 1 kekalahan, melalui keputusan angka mutlak. Pertarungan ini terjadi pada tanggal 22 Februari, setelah Bivol meraih kemenangan angka mutlak atas Beterbiev di Riyadh, Arab Saudi. Kemenangan tersebut menjadi pembalasan bagi Bivol atas satu-satunya kekalahan dalam kariernya, yang juga terjadi saat menghadapi Beterbiev pada 12 Oktober di Riyadh. Tanggal pertarungan tersebut sempat ditunda selama lima bulan akibat cedera yang dialami Beterbiev. Hal ini membuka kesempatan bagi WBO untuk menyetujui permintaan perebutan gelar interim, yang dimenangkan oleh Buatsi melalui keputusan terbelah dalam 12 ronde melawan Willy Hutchinson pada 21 September di London.
Ambisi Smith dan Argumen Rotasi Wajib
Smith kemudian merebut gelar interim tersebut, dengan harapan dapat membawanya kembali ke perebutan gelar juara kelas berat ringan untuk kedua kalinya. Sebelumnya, ia mengalami kekalahan TKO pada ronde ketujuh dari Beterbiev dalam pertarungan unifikasi gelar WBA, WBC, IBF, dan WBO pada 13 Januari di Quebec City, Kanada. Setelah kekalahan tersebut, Smith meraih dua kemenangan, termasuk laga sengit melawan Buatsi. Poin yang diperdebatkan oleh pihak Smith untuk memberlakukan peraturan wajib ini adalah status Michael Eifert dari Jerman yang relatif tidak aktif, yang merupakan penantang utama kelas berat ringan IBF. “Sistem rotasi urutan wajib adalah kesepakatan yang telah ditetapkan di antara empat badan sanksi yang diakui secara internasional, di mana wajib yang lebih tua harus dipulangkan terlebih dahulu, sesuai dengan urutan rotasi,” bantah Smith melalui COO dan penasihat umum Matchroom Boxing, Shaun Palmer.