https://teamromany.com/ Ayah Ryan Garcia, Henry Garcia, memprediksi putranya akan merobohkan Rolando ‘Rolly’ Romero pada ronde pembuka dalam duel 12 ronde mereka yang akan berlangsung pada Jumat, 2 Mei, di Times Square, New York. Henry meyakini bahwa saat Kingry (24-1, 20 KO) “mendaratkan pukulan keras,” Romero akan tumbang. Diharapkan pertarungan ini akan berlangsung kompetitif, mengingat ini adalah laga utama dalam DAZN PPV dengan undercard yang minim. Garcia perlu menghilangkan karat ring, karena ia belum bertanding sejak pertarungannya melawan Devin Haney pada April tahun lalu.
Melihat faktor pengalaman, akan sangat menantang bagi Ryan untuk mengalahkan Rolly (16-2, 13 KO) dalam empat ronde awal. “Prediksi saya, Ryan akan menghentikan Rolly. Ya, di ronde pertama. Jika dia memukulnya dengan telak, Romero akan KO,” ujar Henry Garcia kepada MillCity Boxing, memberikan prediksinya untuk pertarungan putranya melawan Rolando Romero. Ryan perlu menekan dan mengambil beberapa risiko untuk menghentikan Rolly lebih awal. Ini bukanlah pertarungan yang bisa ia hadapi dengan taktik yang sama seperti laga terakhirnya melawan Devin Haney, yang tidak memiliki kekuatan pukulan. “Saat Ryan fokus seperti sekarang, dia adalah petinju yang sangat berbahaya. Dia mungkin tidak akan langsung menyerang, tapi begitu dia membalas, saya pikir dia akan menyerang,” kata Henry mengenai kecenderungan Rolly untuk berhati-hati dan tidak bertarung agresif melawan Garcia karena bahaya terkena hook kirinya.
“Dia [Rolly] sudah dua kali terjatuh, dan hal itu tidak bisa diabaikan. Itu akan selalu bersamanya. Itu membuatnya rendah hati. Melawan Ryan, dia tidak datang untuk berjabat tangan. Dia datang untuk memukul dan mencetak KO. Kita hanya perlu menunggu dan melihat. Sekali petarung, tetaplah petarung, dan Rolly selalu seperti itu. Dia tidak pernah menghindar dari siapa pun,” kata Henry. Sulit membayangkan Rolly tidak bertarung dengan agresif sepanjang laga, karena ia selalu bertarung dengan gaya menyerang, terlepas dari pukulan yang diterimanya. Baginya untuk mengubah gaya bertarungnya sekarang, melawan seorang pria yang pernah ia dominasi dalam sparring di masa lalu, itu tidak realistis. Henry membayangkan skenario yang sulit terwujud dengan Rolly. Gaya bertarungnya sudah固化, dan ia dengan keras kepala mempertahankan gaya tersebut sepanjang kariernya.