Tuduhan Serius dari ICE terhadap Chavez Jr
https://teamromany.com/ Apakah Julio Cesar Chavez Jr seorang teroris? Pertanyaan ini mencuat setelah munculnya kabar bahwa mantan juara dunia kelas menengah itu ditangkap oleh Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai AS (ICE). Pengacaranya menyebut tindakan ICE sebagai langkah yang menghebohkan dan hanya menimbulkan teror di masyarakat.
Julio Cesar Chavez Jr, yang berasal dari Meksiko, ditangkap pada Rabu (27 Juni 2025) oleh ICE di dekat kediamannya di Studio City, California. Dalam siaran pers dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS), Chavez Jr disebut telah memberikan informasi palsu dalam proses permohonan status tinggal tetap di AS. Ia dinyatakan berada secara ilegal di Amerika dan dijadwalkan untuk dideportasi.
Tuduhan Keterlibatan Kartel dan Reaksi Keras Pengacara
Menurut pernyataan otoritas AS, Chavez Jr diduga memiliki hubungan dengan Kartel Sinaloa, kelompok perdagangan narkoba yang diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Presiden AS Donald Trump.
Namun, tim hukum Chavez Jr membantah keras tuduhan tersebut. Michael Goldstein, kuasa hukum Chavez Jr, mengatakan kepada Associated Press bahwa tuduhan itu berlebihan dan tidak berdasar. “Ini hanya sensasi media yang tidak perlu dan menimbulkan ketakutan publik,” ungkapnya.
Riwayat Hukum dan Pertarungan Terakhir
DHS menyebut bahwa Chavez memiliki surat penangkapan yang masih berlaku di Meksiko atas dugaan keterlibatan dalam kejahatan terorganisir dan perdagangan senjata api serta bahan peledak. Ia juga tengah menunggu sidang atas kasus kepemilikan senjata yang tidak berkaitan langsung dengan penangkapannya saat ini.
Ironisnya, Chavez Jr ditahan hanya beberapa hari setelah pertarungannya melawan Jake Paul di Anaheim, California. Dalam laga tersebut, ia kalah angka mutlak dalam 10 ronde. Pertarungan itu merupakan bagian dari acara Pay-Per-View DAZN yang mempertemukan Chavez dengan Paul, yang kini naik peringkat di kelas penjelajah.
Masuk AS Secara Resmi, Namun Kemudian Ditahan
Menariknya, Chavez sebelumnya diizinkan masuk kembali ke AS pada 4 Januari 2025 melalui pelabuhan masuk San Ysidro dan berstatus pembebasan bersyarat. Pemerintahan sebelumnya di bawah Presiden Joe Biden bahkan tidak menjadikan Chavez sebagai prioritas penegakan imigrasi, menurut catatan DHS saat itu.
Namun, setelah ICE menemukan bukti bahwa ia memberikan informasi palsu dalam permohonan imigrasinya, mereka segera bertindak dan menetapkannya untuk dideportasi.
Kondisi Keluarga dan Tanggapan Emosional
Keluarga Chavez menyampaikan pernyataan resmi kepada media, termasuk BoxingScene, yang menyatakan kesedihan mendalam mereka atas situasi yang dialami. Mereka juga meminta publik untuk menghormati privasi dan memberikan dukungan dari jarak jauh di tengah kondisi sulit yang dihadapi.
“Keluarga kami sangat terpukul dengan situasi ini,” tulis mereka dalam pernyataan bersama.