Lennox Lewis: Raja Kelas Berat Tak Terbantahkan Terakhir sebelum Era Usyk

https://teamromany.com/ Lennox Lewis dikenal sebagai juara kelas berat tak terbantahkan terakhir sebelum gelar tersebut kini dikuasai oleh Oleksandr Usyk. Di usia 60 tahun, Lewis menegaskan bahwa dirinya sudah meraih segalanya di dunia tinju, membuat generasi setelahnya seperti Tyson Fury maupun Anthony Joshua sadar betapa sulitnya mempertahankan status tak terbantahkan.

Karier Gemilang Sang Legenda

Karier Lewis berlangsung selama 15 tahun, dengan tiga kali merebut gelar juara dunia kelas berat. Ia menjadi juara tak terbantahkan pada 1999 dan menorehkan catatan 42 kemenangan, dua kekalahan, dan satu kali hasil imbang. Peraih medali emas Olimpiade 1988 ini meninggalkan jejak emas dengan kemenangan atas nama-nama besar seperti Evander Holyfield, Frank Bruno, Mike Tyson, hingga Vitali Klitschko.

Meski pensiun pada 2004 di usia 38 tahun, Lewis merasa puas dengan kariernya. “Saya ingin orang-orang menginginkan lebih, dan saya mendengarkan itu. Saya tidak pernah bertinju demi uang atau sekadar relevansi. Saya ingin dikenang sebagai salah satu yang terbaik,” ujarnya.

Kekalahan dan Pelajaran Berharga

Lewis sempat menuai kontroversi ketika kalah KO dari Oliver McCall (1994) dan Hasim Rahman (2001). Publik Inggris kala itu juga kurang menerima dirinya karena ia meraih emas Olimpiade untuk Kanada, sementara Frank Bruno menjadi idola nasional. Namun, Lewis bangkit, membalas kekalahan itu, dan mengubah pengalaman pahit menjadi fondasi reputasinya yang abadi.

“Setelah kekalahan, ada orang-orang yang meninggalkan saya. Tapi justru itu jadi katarsis. Saya belajar bahwa yang setia akan tetap ada. Dua kali saya bangkit, dan kemenangan setelahnya terasa lebih manis,” kenangnya.

Rivalitas dengan Frank Bruno

Hubungan Lewis dan Bruno sempat panas, terutama setelah Bruno menyebut Lewis dengan istilah merendahkan “Paman Tom”. Rivalitas keduanya mencerminkan perebutan status sebagai kebanggaan Inggris di kelas berat. Meski begitu, mereka akhirnya berdamai. Keduanya bahkan pernah berbagi panggung dalam sebuah film dokumenter.

Lewis berkata: “Frank berusaha menghindari saya selama mungkin karena dia tahu waktunya akan segera habis. Saya hanya ingin kesempatan menjadi juara, bukan merebut penggemarnya. Pada 2022, Bruno menemui saya di Jamaika, masih ada sedikit dendam, tapi akhirnya bisa mereda. Itu bagus, karena banyak petinju menghadapi masalah mental, dan bisa berdamai adalah hal yang melegakan.”

Lennox Lewis di Usia 60

Memasuki usia 60, Lewis bersyukur atas semua pencapaiannya. Ia masih dianggap ikon tinju Inggris sepanjang masa dan tetap menjadi tolok ukur bagi petinju kelas berat modern. Dengan bercanda, ia berkata: “60 tahun ke depan saya hanya ingin bersantai di pantai.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *