Kontroversi Tinju Olimpiade 1988
https://teamromany.com/ Legenda tinju Amerika Serikat, Roy Jones Jr., akhirnya mendapatkan medali emas Olimpiade yang selama 35 tahun lalu menjadi simbol ketidakadilan di dunia olahraga.
Pada final kelas menengah ringan Olimpiade 1988 di Seoul, Korea Selatan, Jones tampil dominan dengan pukulan hampir tiga kali lebih banyak dibanding lawannya, Park Si-Hun. Namun, hasil mengejutkan 3-2 justru membuat Jones kalah. Keputusan itu dianggap salah satu yang terburuk dalam sejarah tinju Olimpiade.
Usai pertarungan, Park bahkan mengakui dominasi Jones dengan mengangkat tangan rivalnya sebagai bentuk penghormatan. Akibat kontroversi tersebut, dua juri dilarang kembali menilai pertandingan Olimpiade, dan sistem penilaian tinju pun mengalami perombakan.
Pertemuan Bersejarah 35 Tahun Kemudian
Setelah puluhan tahun, momen penebusan terjadi pada 30 Mei 2023, ketika Park melakukan kunjungan mendadak ke peternakan Jones di Pensacola, Florida. Dalam pertemuan itu, Park menyerahkan medali emas Olimpiadenya kepada Jones.
“Saya memang menerima emas, tapi saya ingin memberikannya kembali kepadamu. Ini milikmu,” ujar Park yang kini berusia 59 tahun, melalui terjemahan putranya. Ia kemudian mengangkat tangan Jones sebagai juara sejati.
Park sendiri diketahui sempat mengalami depresi berat hingga mencoba bunuh diri beberapa tahun setelah Olimpiade. Namun kini, ia memilih mengakui rival lamanya sebagai pemenang sah.
Perjalanan Karier Roy Jones Jr.
Meski dirugikan di Seoul, Jones tidak membiarkan kekecewaan itu menghentikan langkahnya. Ia melanjutkan karier profesional yang gemilang, meraih gelar dunia di kelas menengah, menengah super, kelas berat ringan, hingga kelas berat.
Di era 1990-an, Jones disebut-sebut sebagai salah satu petinju terbaik dunia. Pertarungan resminya yang terakhir terjadi pada tahun 2023.
Jejak Karier Park Si-Hun
Berbeda dengan Jones, Park tetap bertahan di jalur amatir. Ia pernah memenangkan emas di Kejuaraan Asia 1985 dan 1987, namun tidak pernah terjun ke dunia profesional. Setelah gantung sarung tinju, Park memilih berkarier sebagai guru olahraga.
Dokumenter yang Sedang Direncanakan
Jones mengungkapkan bahwa dirinya tengah mempertimbangkan pembuatan film dokumenter yang akan mengangkat kisah kontroversi Olimpiade 1988 serta perjalanan hidupnya sebagai salah satu petinju legendaris dunia dan anggota Hall of Fame.